1. Bunuh diri dengan minum
racun serangga (dalam hal ini
yang paling populer tentu
merek Baygon cair)
Entah apa yang membuat baygon
ini dipilih oleh para bunuh diri
lovers. Padahal di sana jelas-jelas
tertulis obat serangga, tapi masih
diminum juga. Tapi kita tidak
boleh berburuk sangka. Siapa
tahu mereka adalah orang orang
yang kekurangan air bersih atau
karena mereka tidak mampu
menebus obat di Rumah Sakit
yang mahal untuk penyakitnya
yang tidak kunjung sembuh.
Atau bisa jadi mereka tidak bisa
membedakan tulisan antara
Baygon dengan Mizone yang
warnanya hampir mirip.Sebab
kabarnya, angka buta huruf di
Indonesia masih cukup tinggi.
Hanya mereka dan Tuhan yang
tahu.
2. Lompat dari ketinggian (bisa
dari lantai 13, puncak gedung,
thower, atau tebing-tebing
tinggi)
Lagi-lagi saya kurang tahu, apa
alasan mereka memilih tempat
yang tinggi. Apakah mereka
sudah bosan hidup di bawah
garis kemiskinan? Sehingga
sesekali ingin merasakan tempat
yang tinggi, walau dengan
taruhan nyawa sekali pun.
Kemungkinan lain, mereka tidak
bisa menggapai cita-citanya yang
tinggi. Cita-cita yang tinggi harus
di barengi dengan pendidikan
yang tinggi. Dan pendidikan yang
tinggi harus dibarengi dengan
duit yang tinggi pula. Mau
kemungkinan yang lebih bodoh?
Mereka terobsesi menjadi
pahlawan super yang bisa
terbang, seperti superman atau
p-man.
3. Gantung diri (di pohon
jengkol atau tiang rumah yang
terbuat dari kayu pohon
jengkol)
Ada dua kemungkinan di sini.
Pertama, Hidupnya memang
sudah terlalu sering digantung.
Digantung oleh janji-janji
penguasa. Digantung oleh
ketidakpastian dan harapan-
harapan kosong yang tidak
pernah menjadi nyata. Harapan
untuk keluar dari garis
kemiskinan. Harapan untuk
mendapat kehidupan yang layak.
Harapan untuk mendapat
pekerjaan yang lebih baik. Dan
sejuta harapan-harapan lain
yang hanya akan tertinggal
menjadi harapan-harapan
kosong baru untuk anak dan
istrinya. Kemungkinan kedua,
Mereka sudah tidak punya
tempat menggantungkan diri.
Satu-satunya tempat
menggantungkan diri, yaitu
perusahaan tempat dia bekerja,
telah mem-PHK-nya. Mereka
bingung, akhirnya memutuskan
untuk menggantungkan hidup di
pohon jengkol saja. Tragis..,
ironis..!!! Karena justru di situlah
mereka kehilangan hidupnya.
”makanya, menggantungkan
hidup itu sama Tuhan saja.
Dijamin, ngga bakalan di PHK”.
4. Memotong nadi dengan silet
Mungkin mereka ingin
membuktikan bahwa silet itu
benar-benar tajam. Bisa juga
karena penasaran apakah darah
mereka berwarna biru atau
merah? Orang bilang darah biru
lebih dihormati daripada
golongan orang-ortang berdarah
merah.
5. Bunuh diri ala koboy
Entah terinspirasi dari film koboy
yang mana, yang jelas mereka,
koboy-koboy Indonesia juga bisa
menembak kepalanya sendiri.
Biasanya, koboy-koboy Indonesia
ini melakukan bunuh diri setelah
main-mainin pistolnya buat
nakutin orang.
6. Bakar diri bersama-sama
keluarga tercinta
Mungkin saking tidak punya
uang untuk membeli ikan bakar .
Akhirnya mereka memutuskan
untuk bakar diri bersama. Hal ini
bertujuan untuk menjaga rasa
kebersamaan antar anggota
keluarga. Pasca kepergian ayah
mereka. Ah.., tidak tahukah
mereka kalau minyak tanah
sekarang harganya mahal..?
7. Tidur diatas rel kereta api
Jauh sebelum limbad
memperagakan magic dilindas
dengan buldozer, Metode/cara
bunuh diri dengan digilas kereta
api sudah lebih dulu populer.
Alasannya tentu karena lebih
murah… tinggal tidur terlentang..,
jadi deh…
Minggu, 01 Mei 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar