Gambar saya

Kamis, 13 Oktober 2011

6 fakta nasi yang di anggap mitos

1. Nasi membantu
mendongkrak mood.
Karbo mendukung produksi
serotonin, senyawa kimia dalam
otak yang menimbulkan
perasaan senang. Studi dari
Archives of Internal Medicine
menunjukkan, orang yang
menjalani diet rendah karbo
yang berat selama setahun
(hanya mengonsumsi sekitar
1/2 cangkir nasi atau selembar
roti), cenderung mengalami
depresi, kegelisahan, dan
mudah marah. Kadarnya jauh
melebihi orang yang
mengonsumsi diet rendah
lemak-tinggi Nasi, yang hanya
makan produk olahan susu
rendah lemak, gandum utuh,
buah-buahan, dan kacang-
kacangan.
2. Nasi membantu mencegah
berat badan naik.
Bahkan, membantu
menurunkan berat badan.
Bagaimana mungkin? Yang
pasti, peneliti dari Brigham
Young University di Utah, AS,
mendapati bahwa mereka yang
meningkatkan asupan seratnya
secara umum akan kehilangan
berat badan. Hal ini terjadi pada
perempuan paruh baya yang
dimonitor pola makannya
selama dua tahun. Sebaliknya,
perempuan yang mengurangi
asupan serat dari makanannya
justru berat badannya naik.
3. Nasi baik untuk jantung.
Dengan meningkatkan asupan
serat yang mudah larut (yang
bisa ditemukan dalam makanan
tinggi Karbohidrat seperti
oatmeal dan kacang polong)
sebanyak 5-10 gr sehari, Anda
akan menurunkan kadar
kolesterol jahat hingga 5
persen. Mereka yang
mengonsumsi gandum utuh
(seperti beras merah) juga
cenderung memiliki kadar
kolesterol jahat yang lebih
rendah, dan kolesterol baik
yang lebih tinggi.
4. Nasi membantu
merampingkan lingkar
pinggang.
Mengonsumsi gandum utuh
membantu mengurangi lemak
tubuh dan lemak perut,
demikian menurut penelitian
baru yang dimuat di Journal of
Nutrition. Dalam studi tersebut
dikatakan bahwa orang dewasa
yang makan sekitar tiga porsi
gandum utuh sehari, memiliki
lemak tubuh 2,4 persen lebih
sedikit, dan lemak perut 3,6
persen lebih sedikit, daripada
mereka yang makan kurang
dari seperempat porsi.
5. Nasi membantu
menajamkan memori.
Perempuan overweight yang
menjalani diet rendah karbo
selama seminggu (benar-benar
tidak mengonsumsi Nasi)
ternyata mendapatkan nilai
yang lebih buruk dalam tes
memori (seperti: mengapa tadi
saya masuk ke ruangan ini?).
Nilai mereka juga berkurang
dalam visuospatial memory (tes
mengingat lokasi dalam peta)
daripada mereka yang
mengikuti diet rendah kalori.
Inilah merupakan petunjuk
American Dietetic Association,
yang terungkap dalam sebuah
studi dari Tufts University.
6. Nasi membantu memecah
lemak.
Sarapan dengan Nasi yang
sifatnya tidak menaikkan gula
darah dengan cepat, seperti
oatmeal atau sereal bekatul, 3
jam sebelum latihan, akan
membantu Anda membakar
lemak lebih banyak, demikian
menurut sebuah studi dari
Journal of Nutrition. Kedua jenis
makanan tersebut, seperti juga
kentang dengan kulitnya, roti
gandum, pasta dari gandum,
atau kacang polong, tidak
menyebabkan gula darah
melonjak secepat bila Anda
mengonsumsi roti tawar putih
atau nasi putih. Sebaliknya,
tingkat insulin tidak meningkat
cepat, dan karena insulin
berperan memberi tanda
bahwa tubuh menyimpan
lemak, memastikan tingkat
insulin yang lebih rendah akan
membantu Anda membakar
lemak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar